CARA KERJA MESIN TV POLYTRON


CARA KERJA MESIN TV POLYTRON
 

1. Line filter dan Rectifier : terdiri dari R536,
C532 dan M502. Kemudian disearahkan dan
difilter oleh rangkaian Main Rectifier yang
terdiri dari D519, C527, C528, C529, C530
dan C525 (220uF/400) untuk membuat
tegangan B+ 308V.
2. Start up circuit : setelah tegangan B+ 308V
cukup, tegangan ini dihambat oleh R531 dan
R532 kemudian oleh zener (D518 6V2)
tegangan dibatasi pada 6V2 kemudian
tegangan 6V2 ini digunakan sebagai
tegangan StartUP melalui R528 10K (pada
beberapa model 18K/22K). Tegangan
tersebut sudah cukup untuk memicu/
menswitch IC501 9NK70 (pada beberapa
model menggunakan FS7UM) untuk memulai
self oscilation.
3. Snubber circuit : terdiri dari C524 (2n2/1n
2KV) dan R533 (2R2).
4. Error Amp : terdiri dari 2 rangkaian error amp,
masing-masing dipakai ketika standby dan
ketika ON. Error Amp ketika standby
menggunakan ZD517 (2V), R522 (680), T506
(C945) dan C521 (10n). Sedangkan Error
Amp ketika ON adalah IC503 (TL431), R506
(100K), RT501 (22K), C511 (220p), R505
(2K4), R504 (470K), R503 (100K) dan C510
(2n7). Error Amp akan membandingkan
tegangan output B+115V (setelah melalui
R506 dan RT501) dengan tegangan referensi
internal IC TL431.
5. Rangkaian Over Current Protection (OCP)
terdiri dari T507 (A1015), T508 (C1815),
R525 (100), C523 (18n) dan ZD521 (13V).
Sedangkan R526, R527 dipakai untuk
adjustment kepekaan OCP sekaligus sebagai
jalur tegangan negatif yang menuju ke IC501
(power final).
6. Rangkaian penentu frekuensi/pulsa osilasi
terdiri dari L507, R523 (1K2) dan C522 (3n3)
yang menjaga osilasi tetap pada frekuensi
kerja.
Lebih Jauh Tentang Error Amp ketika ON
1. Tegangan sekunder 14V mensupply kaki
anoda optocoupler melalui R542 (220),
sedangkan kaki katoda optocoupler disupply
oleh rangkaian Error Amp yang terdiri dari
IC503 (TL431), R506 (100K), RT501 (22K),
C511 (220p), R505 (2K4), R504 (470K),
R503 (100K) dan C510 (2n7). Error Amp
akan membandingkan tegangan output B
+115V (setelah melalui R506 dan RT501)
dengan tegangan referensi internal IC TL431
(2,5V=menurut datasheet) yang kemudian
tegangan error tersebut diumpankan ke kaki
katoda optocoupler.
2. Tegangan selisih yang terdapat pada dioda/
masukan optocoupler (PC817) menyebabkan
optocoupler menghantarkan tegangan dari
kolektor ke kaki emitornya (kaki-kaki opto
PC817 secara urut adalah, 1:anoda, 2:katoda,
3:emitor, 4:kolektor). Tegangan yang
dihantarkan oleh PC817 berasal dari lilitan
sekunder pada sisi non isolated area.
Tegangan tersebut berfungsi sebagai
tegangan error dan tegangan driver yang
selanjutnya digunakan untuk mengendalikan
osilasi/kerja dari rangkaian primer.
Sistem Standby
1. Dengan adanya tegangan 14V, secara
otomatis rangkaian regulator (T503 C2236)
juga mengeluarkan tegangan standby 5V
melalui D522 1N4002. Tegangan standby ini
merupakan tegangan utama yang digunakan
oleh IC program dalam keadaan standby
maupun bekerja (ON).
2. Ketika TV dimatikan dengan remot (dibuat
standby), muncul tegangan pada jalur
standby yang menuju basis T505 (C2235).
Transistor tersebut menjadi dalam keadaan
switch (E dan C terhubung). Karena E dan C
terhubung, maka anoda D514 juga secara
langsung terhubung dengan ground (-),
mengakibatkan tegangan error dari TL431
hilang/konslet ke ground oleh dioda tersebut
(lihat arah panah dioda). Karena opto tidak
lagi mendapat tegangan bias, maka
rangkaian primer akan masuk dalam mode
standby. Ketika mode standby, output
sekunder dari trafo ‘sengaja’ dibuat turun
drastis. B+115 terbaca sekitar 25V, 50V
menjadi 8-10V dan 14V menjadi sekitar 2V.
Lantas 5V untuk standby diambil dari mana?
3. Selain menghubung-singkatkan tegangan
error dari TL431, T505 juga memberikan bias
negatif pada tr T504 (A1023) melalui R516
(2K2) hingga membuat tr T504 menjadi
dalam keadaan switch. Ketika T504 switch, tr
tersebut menghubungkan tegangan 50V
(ketika standby terbaca sekitar 8 s/d 10V),
yang akhirnya tegangan tersebut (yg 8volan)
digunakan untuk mensupply tegangan T503
(regulator 5V standby). Sebaliknya, ketika di
ON-kan lagi, tegangan T503 diambil dari 14V,
dan tr T504 (A1023) kembali tidak dalam
keadaan switch (tidak dipakai ketika ON).
Tips Perbaikan
1. Mencoba/mengetes smps sebaiknya
menggunakan cara mengetes smps seperti
yang diulas dalam artikel Cara Aman
Mengetes Power Supply (SMPS).
2. Lepaskan trafo, kemudian tes semua
komponen-komponen yang terdapat pada
bagian primer termasuk dioda-dioda
penyearah pada sekunder trafo. Cek juga
apakah ada beban yang konslet. Jika
ditemukan beban yang konslet, perbaiki dulu
yang konslet tersebut baru lanjutkan kembali
ke bagian smps.
3. Ganti komponen-komponen yang rusak
dengan nilai yang sama, untuk transistor,
dapat menggunakan tipe lain dengan catatan
sama karakteristiknya.
4. Jika dirasa beres semua, kembalikan trafo,
lepas beban B+ yang menuju ke TFB
(melepas R515, 3R3), kemudian ‘paksa’
standby smps dengan menghubung
singkatkan kaki E dan C T505 (C2235)
dengan patri/disolder. Kemudian hidupkan
power supply.
5. Jika tidak ada masalah, maka akan terbaca
tegangan pada output smps masing-masing,
B+115 = sekitar 25V, 50V = 8 s/d 10V, 14Va
= sekitar 2V. Jika tegangan tidak mau
muncul (smps tidak bekerja ketika standby),
cek R startup juga cek R 33ohm yang menuju
kekaki G. Jika R tersebut masih bagus, coba
ganti FETnya dengan yang baru (dengan
harga baru tentunya).
6. Jika tegangan 50V ketika standby kurang
dari 8V (mengakibatkan tegangan 5V standby
yang dikeluarkan oleh regulator 5V standby
(T503) kurang dari 5V), cek/ganti elko C507
dengan nilai 47uF/63V atau 10uF/160V.
7. Jika sudah tidak ada masalah, matikan
power supply, lepas solderan hasil ‘paksaan’,
kemudian hidupkan lagi. Cek tegangan
masing-masing output. Jika ada remot,
silahkan coba distandby pakai remot, dan
dihidupkan lagi pakai remot. Jika smps sudah
beres, smps akan bekerja sesuai dengan
perintah dari remot (on dan off).
8. Jika smps tidak mau dibuat standby,
meskipun tegangan bias pada T505 (C2235)
ada, TV berkesan menyala normal, tetapi
R518 (330) yang mensupply basis tr T503
(regulator standby 5V) gosong terus dalam
hitungan menit, cek D514 (1N4148
kemungkinan bocor).
9. Untuk ‘memaksa’ ON smps, bisa dilakukan
dengan melepas kaki basis T505 (C2235),
cek tegangan pada kolektor atau emitor pada
T503, jika kurang dari 5V, cek dioda 1N4002.
Biasanya penulis ganti dengan dioda 2A.
Tidak Ada di Skema
Sedikit keluar arena pembahasan, TV dengan
power supply tersebut memang gampang-
gampang susah. Setelah smps normal (bisa di-
ON-OFF-kan) dengan tegangan normal pula,
kadang TV masih tidak mau menyala. Berikut
beberapa aturan/kondisi yang harus dicukupi
supaya TV yang dimaksud bisa start.
1. Tegangan B+ 115V harus 115V pada 20” dan
21” dan 113V pada 14”.
2. Tegangan IC program (5V standby) minimal
4,5V.
3. Tegangan reset (pin3 IC KA7045, kaki3, dekat
IC program) minimal 4,5V.
4. VCCD untuk STV22xx (pin35) minimal 4,5V.
5. Pastikan SDA dan SCL pada STV22xx ke IC
program terhubung dan tidak ada gangguan.
6. Pin proteksi IC program (pin16) harus lebih
dari 3V (jika diurut menuju ke output
vertikal), jika kurang TV akan protek.
7. Pin BCL (pin46) tidak boleh kurang dari 1V.
Jika kurang dari 1V, horisontal output dari
STV22xx akan non aktif (tegangan hampir
sama dengan 8V, alhasil transistor driver
horisontal puanass).
8. Tegangan VCC1 (pin45) pada STV22xx
minimal 7,3V.
Pada sasis yang lain, misalnya HBEA-001A,
tegangan 5V (on) dan 8V (on) tidak lagi
menggunakan 7805 dan 7808, melainkan
menggunakan transistor untuk regulasinya
(2SD313). Menurut pengalaman penulis,
gangguan gagal startup (meskipun smps bagus)
sering disebabkan komponen-komponen dalam
regulator 5 dan 8V tersebut ada yang gak beres
(paling sering elko kering), reboisasi daerah
tersebut terbukti manjur. Mulai dari elko-elko
sampai dengan transistor regulatornya jangan
lupa dioda zenernya (9V1).

14 komentar:

  1. nilai dari r 526 berapa master

    BalasHapus
  2. Blog yang bermanpaat ... mudah dipahami hatur thankyou...

    BalasHapus
  3. maaf saya mau tanya ukuran trimpot untuk power suply tv polytron 21 inc berapa

    BalasHapus
  4. Saya ucapkan terima kasih bloger ini dapat memberi petunjuk atas kekurangan yang dimiliki para montir

    BalasHapus
  5. Kalau tidak bisa standby penyakitnya dimana ya suhu? T502 sampai t506 sudah saya ganti sampai ke tl431/optocuples sdh saya ganti dan juga komponen di sekelilingnya,namun tetap saja t506 tidak mengeluarkan teg 5v stby akhirnya bagian primer tetap bekerja penuh,fbt nyembur dimatikan menggunakan remote hanya membuat layar gelap

    BalasHapus
  6. kalau tegangan primer keluar 265vdc . tidak sampai 300vdc apakah normal...?

    BalasHapus
  7. Mas mau tanya.....klo tegangan gate mosfet 7n minimal supaya mosfet bisa start itu berapa.....tlg bls

    BalasHapus
  8. Maaf mas saya mau sedikit tanya, speaker subwoofer yg ada di tv Polytron uslim 21"saya,mau saya ganti dengan yg baru, minta sarannya dari mas, speker yg berapa ohm baiknya mas ? Soalnya suara speakernya sdh kedengaran mau jebol, terimakasih atas jawabannya ya

    BalasHapus
  9. Maf mau tnya mstr sy msh bljar poltron 14 inch tegngn ic vrtikal o vlt dn kaki fbt 678910 0vlt.b+114 vlt .8 volt fn 5 volt hdir. Dulu sya smpat mshort kan trn t505 c2335. Nah apkh tegngn drop ini krna protek atau ic program rusak.mhon bntuan nya

    BalasHapus
  10. masuk bos teapi masih ada masalah stenby belum ada 5vol

    BalasHapus
  11. mantap bos sangat bermanfaat buat tuser semua

    BalasHapus

type="text/javascript"> if(document.location.protocol=='http:'){ var Tynt=Tynt||[];Tynt.push('cXIEhKYVSr4lJ5adbi-bpO');Tynt.i={"ap":"Sumber :"}; (function(){var s=document.createElement('script');s.async="async";s.type="text/javascript";s.src='http://infonetmu.googlecode.com/files/sumber-otomatis.js';var h=document.getElementsByTagName('script')[0];h.parentNode.insertBefore(s,h);})(); }